latar belakang politik dalam perjanjian baru

Berdasarkanlatar belakang yang telah penulis uraikan di atas, maka penulis dalam penelitian ini menetapkan masalah pokok sebagai berikut : 1. Bagaimanakah Prosedur Perjanjian Perdamaian Indonesia Dengan GAM Tahun 2005 Berdasarkan Perjanjian Helsinki 15 Agustus 2005? 2. Bagaimanakah Eksistensi Perjanjian Perdamaian Indonesia Dengan TerangSabda April 05, 2005 Alkitab , PB , Sejarah. Sebelum masuk dalam pengenalan kitab-kitab dalam Perjanjian Baru ( : PB), terlebih dahulu kita akan mencoba mengenal dunia pada zaman kitab-kitab tersebut dituliskan. 1. Situasi budaya. Secara umum, ada 3 lingkup budaya yang menjadi latar belakang situasi dunia Perjanjian Baru: a. Budaya Yunani. A Latar Belakang Masalah Hubungan antara Indonesia dan Tiongkok telah terjalin secara diplomatik lebih dari 60 tahun, dalam beberapa sumber dikatakan bahwa hubungan ini terjalin tidak lepas dari kebijakan luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif dalam memandang konstelasi politik internasional pada masa perang dingin1. Dalam perjalanannya Viewpengantar ke perjanjian INDONESIAN 15148 at University of Notre Dame. Daftar Isi 1. Pendahuluan 1. Ilmu Pengetahuan dan Pembimbing Perjanjian Baru 1. Latar Belakang 2. Definisi 3. AzwarAras August 5, 2022. Perjanjian Saragosa : Pengertian, Latar Belakang, Tujuan, Isi Dan Dampaknya – Lazuare.Com – Perjanjian Saragosa merupakan sebuah perjanjian antara bangsa Portugis dan Spanyol yang ditandatangani pada tanggal 22 April 1529, tujuan diadakannya perjanjian adalah agar kedua pihak tidak bentrok memperebutkan daerah Site De Rencontre Pour Personne Avec Handicap. Judul Pengantar Perjanjian Baru Penulis Adina Chapman Penerbit Bandung Kalam Hidup Tahun 2019 Cetakan kedua Harga Rp Halaman 225 hal Petrus Poho Lakang Pendahuluan Tahap awal untuk memahami Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah mempelajari buku-buku pengantar yang memberikan latar belakang, garis besar dan isi ringkas dari setiap kitab dalam Alkitab. Banyak buku pengantar Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang telah ditulis dan diterbitkan dalam Bahasa Indonesia. Penekanan pada buku-buku itu biasanya pada teks Alkitab dan latar belakang sejarahnya. Sedangkan hal-hal yang berkaitan dengan budaya atau kebiasaan-kebiasaan khas kurang dibahas. Jika seseorang ingin memahami hal-hal tersebut, biasanya mencari informasi yang dibutuhkan dalam kamus-kamus Alkitab yang umumnya tebal dan disusun berdasarkan abjad. Dibutuhkan keterampilan untuk dapat menemukan informasi-informasi itu melalui penyelidikan berdasarkan kamus-kamus tersebut. Buku ini mempunyai sebuah tujuan yaitu untuk memudahkan siswa-siswi sekolah-sekolah teologi, para pendeta dan guru Injil serta bagi kaum awam yang melayani di gereja-gereja pada masa kini dalam memahami dan mendalami kita Perjanjian baru. Dalam buku ini penulis menggunakan berbagai cara dalam menggambarkan keadaan pada masa antara Perjanjian Lama dan Perjanjianbaru, ditinjau dari agama maupun dari segi politik. Selanjutnya, tiap-tiap kitab ditinjau dari segi pandangan, penulisnya, keadaan para penerimanya, maksud dan latar belakang dari tiap-tiap kitab itu. Buku ini mempunyai cirri khas tersendiri jika dibandingkan dengan buku Pengantar Perjanjian Baru yang lain dimana cirri khas itu terletak dalam struktur pembahasannya yang diatur sesuai dengan tema utama dan pembahasan berdasarkan kitab-kitab dalam perjanjian baru sebagai berikut “zaman antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, perubahan-perubahan dalam agama dan politik, tanggal-tanggal penting antara Perjanjian lama dan Perjanjian Baru, arti singkat dari kitab-kitab dalam perjanjian baru, perbandingan keempat Injil, dan penggolongan kitab-kitab dalam Perjanjian Baru. Adina Chapman menulis bahwa pada masa Perjanjian Lama berakhir dengan pembuangan ke Babel selama 70 tahun. Pembuangan ini disebabkan terutama karena kemerosotan kepercayaan bangsa Ibrani. Salah satu akibat pembuangan bangsa Israel ke Babel adalah perubahan besar dalam pengertian agama mereka. Sebelum dan semasa pembuangan, bangsa Ibrani giat sekali menyembah berhala. Namun setelah kembali dari pembuangan, mereka berubah menjadi bangsa yang menyembah hanya kepada Tuhan, Tuhan mereka yang esa dan benar. Pada akhir masa pembuangan, orang Yahudi yang setia kepada Tuhan meninggalkan negara Babel atas perintah rajanya, lalu Kembali ketanah air mereka untuk membangun kota-kota dan desa-desa yang dibiarkan terlantar selama masa pembuangan. Dari masa Nehemia sampai pada permulaan Perjanjian Baru ada jarak waktu 400 tahun dan tidak ada seorang pun yang menerima ilham dari Tuhan. Oleh sebabitu, masa ini biasanya disebut “Masa Kegelapan”. Selama empat abad Masa Kegelapan, bangsa Yahudi mengalami 6 zaman pemerintahan yaitu Zaman Persia 430-332 SM, Zaman Yunani 331-323 SM, Zaman Mesir 323-204 SM, Zaman Syria 204-165 SM, Zaman Makabi 165-63 SM, dan Zaman Roma 63 SM sampai dengan masa Kristus. Adina Chapman juga memaparkan adanya perbandingan antara keempat Injil yaitu bahwa keempat Injil ini memuat empat kisah sejarah mengenai tokoh yang sama, yaitu Yesus. Para penulis meriwayatkan peristiwa-peristiwa yang sama, tetapi dengan beberapa perbedaan yang saling menjelaskan. Hanya Matius dan Lukas yang meriwayatkan peristiwa kelahiran Yesus dan masa kanak-kanak-Nya. Matius dan Markus menceritakan pelayanan Yesus di Galilea dan kunjungan-Nya ke Yerusalem, sedangkan Lukas dan Yohanes tidak menyinggung halitu. Demikian juga pelayananYesus di Yudea hanya diriwayatkan oleh Matius dan Markus, sedangkan peristiwa-peristiwa terakhir, yaitu mengenai penderitaan dan kematian Yesus, diceritakan oleh semua pengarang Injil dengan cukup lengkap. Perjanjian Baru digolongkan dalam tiga bagian yaitu kitab-kitab sejarah keempat Injil dan Kisah Para Rasul, surat-surat kiriman semua surat yang ditulis oleh para rasul kepada jemaat-jemaat, dan surat Wahyu berita tentang apa yang akanterjadi pada akhir zaman. Mengenai penggolongan ini, tidak ada perselisihan paham sama sekali, baik dalam asasnya maupun pokok-pokok doktrinnya. Apa sebabnya? Oleh karena pengarangnya adalah SATU, yaitu Roh Kudus, pribadi ketiga dari ketiga pribadi Allah. Realisasi pekerjaan Kristus dalam kematian-Nya dan kebangkitan-Nya, yang menjadi sumber kasih karunia-Nya selalu diuraikan dan diterapkan kepada kebutuhan anak-anak Tuhan. Dalam semuanya itu tersimpul satu tujuan yang sangat indah, yaitu keselamatan kekal dan pengharapan kekal untuk ada bersama-sama dengan Tuhan di surga kelak. Secara umum buku ini sangat menolong untuk anggota jemaat, mahasiswa teologi dan hamba Tuhan yang rindu memahami Alkitab lebih dalam lagi dalam hal ini kitab Perjanjian Baru. Untuk mereka yang menyelidiki lebih mendalam, tetap harus menyelidikinya dalam kamus-kamus Alkitab yang membahas lebih luas dan mendalam. 67% found this document useful 3 votes9K views7 pagesOriginal TitlePENGANTAR PERJANJIAN BARU 1Copyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?67% found this document useful 3 votes9K views7 pagesPengantar Perjanjian Baru 1Original TitlePENGANTAR PERJANJIAN BARU 1Jump to Page You are on page 1of 7 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 6 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID qe38AaPgOt3bX7m8o2g3lOR2TxdCPYtDd6nixG49snOlgf21t-JX0A== Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Judul Buku Perjanjian Baru Penulis Pdt. Dr. Samuel Benyamin Hakh Terbit Tahun 2019 Halaman 432 Halaman ISBN 978-602-231-690-9 Penerbit Mulia Nama Peninjau Talita Tlonaen Lembaga Afilisiasi Peninjau Institut Agama Kristen Negeri IAKN Kupang Alamat Email Peninjau tlonaentalita A. Pendahuluan. Dalam Alkitab, khususnya Perjanjian Baru, merupakan buku atau tulisan yang dituangkan untuk menjelaskan betapa indahnya kasih setia Tuhan kepada umat-Nya. Untuk memahami isi dan maksud yang ada di dalam Alkitab, setiap orang Kristen dituntun untuk mengetahui latar belakang dan konteks perikop ataupun ayat yang dibaca. Namun sampai saat ini, walaupun Alkitab khususnya Perjanjian Baru sudah ditulis dalam bahasa Indonesia, tetapi tidak semua pembaca dapat memahami setiap makna yang terkandung dalam perikop atau ayat tertentu. Hal ini disebabkan karena tulisan-tulisan yang ada di dalam Perjanjian Baru ditulis berdasarkan sejarah, keadaan sosial, politik, kebudayaan dan latar belakang permasalahan teologis yang berbeda dengan pembaca masa kini. Oleh karena itu, untuk memahami makna dari setiap perikop atau ayat tertentu, setiap orang disarankan untuk lebih tekun dalam mendalami setiap ayat yang dibaca karena adanya kemungkinan bahwa makna teologis dari setiap ayat juga bisa direfleksikan pada keadaan hidup setiap pembaca saat ini. A. Rangkuman Isi Buku Penulisan buku ini dimulai dengan suatu uraian singkat mengenai latar belakang sejarah, keadaan sosial budaya dan keadaan sosial politikdan agama menjelang, dan selama kelahiran dan masa pelayanan Yesus sebagai Juruselamat di Palestina sampai pada kebangkitan Yesus dari antara orang mati dan berdirinya jemaat perdana yang didirikan oleh Paulus dalam pelayanannya. Dalam buku ini juga dituliskan mengenai berbagai tulisan-tulisan Paulus yang bersifat umum karena penulisan surat-surat tersebut tertuju pada jemaatnya, orang-orang kudus dan sedangkan ada juga surat yang bersifat pribadi karena ditujukan kepada beberapa jemaat yang sudah dianggap Paulus sebagai saudara sepelayanan dalam Kristus yaitu Timotius dan Titus. Tulisan-tulisan Paulus diantaranya adalah Kisah Para Rasul, Roma, 1 dan Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, 1 dan 2 Tesalonika, 1 dan 2 Timotius, Filemon, dan Ibrani. Dalam buku ini juga menjelaskan tentang Injil beberapa Injil dianataranya adalah Matius, Markus, Lukas, Yohanes, dan Kisah Para Rasul. Selain itu, dalam buku ini juga dituliskan mengenai surat-surat Am. Surat-surat ini diantaranya adalah Yakobus, 1 dan 2 Petrus, 1, 2 dan 3 Yohanes, Yudas dan Wahyu. Diakhir penulisan buku juga dicantumkan penyusunan kanon Perjanjian Baru. Tujuan penyusunan kanon ini adalah untuk pengukur, kaidah atau patokan untuk memahami setiap ajaran yang ada dalam Perjanjian Baru. Kanon ini juga diartikan sebagai norma, kaidah atau aturan yang dijadikan standar atau kriteria yang digunakan untuk menilai sesuatu. B. Keunggulan Buku - Penulisan buku ini sangat baik karena penulis berusaha menjelaskan dengan baik mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan Perjanjian Baru - Dalam penulisan buku ini, terdapat berbagai konflik seperti adanya golongan non Yahudi atau Yudaisme. Selain itu, penulis juga menjelaskan mengenai konflik yang terjadi di antara pelayan Kristus seperti perdebatan antara Petrus dan Paulus dalam pelayanan. Konflik-konflik yang terjadi ini dapat menjadi bahan refleksi bagi jemaat pada masa kini. - Penulisan surat-surat Paulus yang ada pada buku ini lebih banyak mengenai argumentasi-argumentasi yang biasanya berhubungan dengan persoalan hidup yang terjadi dalam jemaat C. Kelemahan Buku - Dalam penulisan buku ini pada bagian BAB IV penjelasan setiap injil, kisah para rasul, kitab dan surat-surat ditulis secara tidak teratur. Dimana dalam BAB IV penulisan injil tidak berurutan seperti dari injil Matius sampai injil Lukas. Tapi penulisan injil dimulai dari Markus, Matius dan akhiri dengan Lukas. - Penulis menyatakan bahwa surat 2 Timotius dan Titus penulisnya bukan Rasul Paulus karena adanya perbedaan teknik penulisan. Namun dalam buku Tafsiran Masa Kini 3 yang ditulis oleh Nikson dan Hams menyatakan bahwa Paulus sendirilah yang menulis kedua surat tersebut. - Dalam penulisan mengenai Injil Yohanes, tahun penulisan injil tersebut tidak dicantumkan secara jelas. - Dalam penulisan injil Matius, Penulis tidak menjelaskan secara mendetail tentang latar belakang kehidupan keluarga Yesus. D. Penutup Setiap orang Kristen yang ingin memahami berita Alkitab, khususnya Perjanjian Baru,tentu mudah membacanya, tetapi belum tentu mudah memahaminya. Karena, untuk memahami dengan benar isi Perjanjian Baru sangat diperlukan pengetahuan mengenai latar belakang, dan pergumulan iman serta persoalan teologis jemaat yang kepadanya tulisan-tulisan ini ditujukan. Dalam memahami isi Alkitab khususnya Perjanjian Baru, sering timbul pertanyaan mengenai pokok-pokok teologis dari setiap tulisan dalam Perjanjian Baru, karena penjelasan terkadang tidak terungkap secara pasti. Timbulnya ketidakjelasan dalam memahami Perjanjian Baru inilah yang sering menimbulkan berbagai perspektif yang keliru mengenai maksud dan isi dari Perjanjian Baru itu sendiri. Dalam buku ini dijelaskan tentang bagaimana latar belakang sejarah, sosial budaya, dan politik jemaat pada saat itu dan uraian-uraian mengenai pokok-pokok teologis dari setiap tulisan dan terlebihnya penulis menguraikan tentang pengaktualisasian dalam setiap aspek kehidupan jemaat saat ini. Oleh karena itu, penulisan buku ini disarankan kepada pembaca untuk menjawab setiap persoalan yang terjadi dalam memahami Perjanjian Baru. Buku ini juga disarankan kepada mahasiswa yang berkecimpung dalam rana teologi, orang Krsiten maupun setiap pelayan khusus dalam jemaat agar dapat menjadi acuan atau pedoman dalam melaksanakan tugas dan pelayanan sebagai hamba Allah. Daftar Pustaka Hakh Samuel B., Perjanjian Baru, Jakarta BPK. Gunung Mulia, 2019 Nixon, & Harris P. Nasution, Tafsiran Masa Kini 3. Jakarta Mulia, 2013 ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication. 1. Agustus 27 sM -14 M. Ketika Tuhan Yesus lahir, pemerintahan sedang dipegang oleh Kaisar Agustus. Dialah yang memerintahkan sensus penduduk di Palestina. 2. Tiberius 14-37 M. Ia memerintah semasa Tuhan Yesus dewasa -mati. 3. Caligula 37-41 M. Kaisar yang menganggap dirinya dewa untuk disembah. Banyak orang Kristen mula-mula yang mati karena melawan perintah untuk menyembah kepada kaisar. 4. Nero 54-68 M. Kaisar yang kejam dan semena-mena menganiaya orang Kristen. Paulus dan Petrus mati syahid pada masa pemerintahannya. 5. Vespasian 69-79 M. Pada masa pemerintahannya kota Yerusalem dihancurkan, termasuk bangunan Bait Allah. 6. Domitianus 81-96 M. Melakukan penindasan yang sangat kejam terhadap orang-orang Kristen. Memerintah pada masa tua Rasul Yohanes. Palestina menjadi salah satu negara jajahan Kerajaan Romawi diperkirakan sejak tahun 63 sM. Kisah dalam PB diawali dari masa pemerintahan Herodes 37sM -4M yang ditunjuk oleh pemerintah Romawi sebagai raja Yahudi....

latar belakang politik dalam perjanjian baru